PT VKTR Teknologi Mobilitas (VKTR), anak usaha PT Bakrie & Brothers Tbk, meneken perjanjian pendahuluan atau head of agreement (HoA) dengan PT Industri Kereta Api (Persero) atau INKA dan PT Barata Indonesia.
Perusahaan-perusahaan itu menyepakati kerja sama pengembangan serta pembuatan komponen otomotif berbasis kendaraan listrik.
“Ketiga perusahaan yang baru melaksanakan penandatangan HoA tersebut sepakat berkolaborasi mengembangkan komponen otomotif, terutama untuk kendaraan listrik dalam rangka menciptakan ekosistem industri komponen kendaraan listrik,” ucap Direktur Keuangan, SDM, dan Manajemen Risiko PT INKA Andy Budiman dalam keterangannya di Gresik, Jawa Timur, Kamis, 15 September 2022.
Adapun ruang lingkup kerja sama ketiga perusahaan tersebut mencakup pengembangan komponen otomotif terutama untuk kendaraan listrik, pengujian performansi dan durability komponen otomotif hasil pengembangan bersama, serta implementasi komponen hasil pengembangan dalam kendaraan listrik.
Tahap pertama kolaborasi itu akan diimplementasikan pada bus listrik yang dibuat oleh INKA.
Direktur Utama VKTR Gilarsi W.
Setijono menuturkan kerja sama ini memadukan kompetensi serta sumber daya yang dimiliki oleh masing-masing pihak.
Nantinya, kolaborasi itu akan berfokus pada riset dan pengembangan, co-manufacture, repower atau konversi kendaraan konvensional menjadi listrik, dan pengembangan ekosistem yang berkelanjutan.
Menurut Gilarsi, dalam hal riset dan pengembangan, para pihak terbuka untuk berkolaborasi dengan perusahaan atau universitas, baik yang telah bekerja sama dengan VKTR maupun INKA.
Para pihak pun akan mengembangkan manufaktur, mulai proses desain hingga pembuatan komponen-komponen mekanik dan elektronik untuk transportasi listrik.
Adapun dalam hal konversi kendaraan konvensional menjadi kendaraan listrik, kerja sama akan mencakup desain dan pengembangan manufaktur komponen-komponen yang dibutuhkan.
Sementara itu untuk pengembangan ekosistem berkelanjutan, perusahaan-perusahaan yang meneken perjanjian bakal melaksanakan kerja sama dalam bentuk pengadaan transportasi berbasis listrik yang lebih ramah lingkungan.
Transportasi ini akan dipakai di sejumlah destinasi wisata.
Direktur Pemasaran PT Barata Indonesia (Persero) Sulistyo Handoko menyambut positif kerja sama tersebut.
Menurut dia, Barata Indonesia memiliki kapasitas manufaktur yang lengkap.
Perseroan juga diklaim akan mendukung kebutuhan industri transportasi nasional dengan tingkat komponen dalam negeri yang tinggi.
“Kami terus berinovasi dalam pengembangan kompetensi produk casting untuk menghasilkan berbagai jenis produk komponen industri yang berdaya saing dan bisa mensubtitusi komponen impor,” kata dia.
DEFARA DHANYA PARAMITHA Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.