Dua turis mancanegara tiba-tiba berlari ke atas panggung untuk ikut beratraksi peresean dalam Pagelaran Seni Sasak yang digelar Dinas Pariwisata Lombok Barat di Taman Kebon Datu Presak, Kecamatan Narmada, Jumat, 5 Agustus 2022.
Keduanya tampak semangat dalam bertarung satu sama lain, mengikuti atraksi yang sebelumnya mereka nikmati.
Aksi saling cambuk antar pepadu (petarung) diiringi musik gamelan membuat suasana semakin seru.
Keseruan sore itu memberi bumbu magis kepada para wisatawan asing yang hadir menyaksikan atraksi itu.
Dua pria asing itu sontak mendapat tepuk tangan meriah dari penonton.
Tingkah keduanya pun menjadi hiburan dan juga kebanggaan bagi penonton dan warga yang hadir di lokasi kegiatan.
Walaupun akhirnya sempat mendapatkan sedikit perawatan dari tim medis usai bertanding, mereka mengaku antusias dan merasa terhormat dapat mencoba salah satu kebudayaan asli Lombok ini.
“Ternyata tidak semudah yang saya pikirkan.
Itu membuat saya terkesan dan merasa terhormat bisa memegang tongkat (penjalin) ini,” kata Alexi Falson.
Ia berharap atraksi budaya seperti ini bisa tetap digelar untuk memberikan tontonan bagi wisatawan yang berkunjung.
“Saya harap atraksi semacam ini paling tidak seminggu sekali bisa digelar untuk memberikan opsi bagi wisatawan untuk mengunjungi Lombok,” ujar pria asal Australia ini.
Senada dengan Alexi, salah satu pelaku pariwisata, Mangku Bumi yang juga hadir menyaksikan pagelaran mengaku senang karena bisa memberikan tontonan menarik bagi tamu.
“Event atraksi seperti ini sangat luar biasa.
Kami sebagai pelaku dan praktisi pariwisata sangat mengapresiasi Pemkab Lombok Barat hingga masyarakat di sini sudah menampilkan event atraksi seperti ini,” ucap Mangku Bumi.
Mangku Bumi membawa tamunya menonton acara itu.
“Kebetulan saya membawa tiga tamu dari Inggris dan Australia.
Sangat luar biasa mereka memiliki kesempatan untuk menjadi pepadu peresean yang merupakan atraksi kebudayaan orang Lombok,” katanya.
Kepala Desa Peresak, Bahri senang acara itu digelar di daerahnya.
Ia menuturkan, kegiatan seperti ini menjadi contoh kecil bagi desa wisata seperti Desa Peresak yang memiliki kesenian untuk dikembangkan dan menjadi sebuah atraksi wisata yang menarik.
“Terimakasih kepada Dinas Pariwisata Kabupaten Lombok Barat yang telah memberikan ruang seni budaya yang ada di Desa Peresak,” kata Bahri.
Ia berharap warga desa membantu terutama di obyek wisata Kebon Datu.
SUPRIYANTHO KHAFID